Banda Aceh- Acehpost. BARU-baru ini santri kelas satu Aliyah Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Kreung Kalee mengadakan kegiatan rihlah/tour ke sejumlah situs-situs sejarah yang berada di sekitar Banda Aceh.
Kegiatan yang dipandu langsung oleh guru sejarah Drs. Tarmizi ini, berjalan sesuai rencana. Situs sejarah pertama yang dikunjungi adalah Rumoh Aceh. Setelah siap melihat dan menggali sejarah dari Rumoh Aceh, Santriwati Darul Ihsan menuju Makam Iskandar Muda untuk memperkenalkan kepada santriwati siapa punggawa Aceh tempo dahulu. Sekaligus untuk memotivasi pelajar agar lebih kreatif berkarya di masa depan dengan spirit sejarah endatu yang pernah mencapai masa keemasan pada masa silam.
Kemudian setelah merasa puas menggali sejarah untuk membangkitkan jiwa ksatria dari sang raja diraja Sultan Iskandar Muda. Rombongan santriwati Darul Ihsan menuju Museum Tsunami. Adapun tujuan tuor ke Museum Tsunami adalah untuk mengenang kedahsyatan musibah yang menimpa masyarakat Aceh pada delapan tahun silam.
Tour sejarah ini, bagian dari pengamalan Al-Quran, karena dalam kitab suci Al Quran banyak sekali terdapat ayat yang menganjurkan setiap muslim melakukan perjalan di muka bumi Allah. Antara lain : Yang terdapat dalam Surah Al-Fathir ayat 44.
“Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi”.
Perintah melakukan perjalannan juga banyak terdapat dalam surat yang lain. Di antaranya; Al Hajj : 46, Thaha : 128, Muhammad : 10, Mukmin: 21Ar,Rum: 42 dan Mukmin: 82. Jadi intinya, program perjalan ke sejumlah tempat situs sejarah adalah bagian dari mengamalkan perintah agama sekaligus sebagai bentuk tarbiyah/pembelajaran sejarah dengan objek atau pelaku sejarah secara langsung bukan sekedar membaca materi semata.
Hal ini sesuai dengan visi misi Dayah Darul Ihsan dalam menciptakan generasi yang islami, aktif, aplikatif, beriman, berwawasan dan memiliki ilmu tentang masalah duniawi dan ukhrawi.
Pada akhir rangkaian akhir skedul acara tour kali ini, santri Darul Ihsan menjumpai tokoh heroik pejuang Aceh, Doto Zaini Abdullah di Pendopo Gubernur Aceh. Santriwati Darul Ihsan diberikan waktu khusus untuk berbincang-bincang dengan gubernur mantan dokter dan pejuang itu. Kegiatan temu ramah dengan orang nomor wahid tersebut ditutup dengan acara foto bersama bapak Gubernur.[]
Mustafa Husen Woyla adalah guru MAS Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Kreung Kalee, Siem, Darussalam, Aceh Besar.