1. Iman adalah mengikrarkan dengan lisan, membenarkan dengan hati serta mengerjakan dengan anggota.
2. Beriman Kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya, Hari akhir dan Qadha qadar dari Allah SWT.
3. Menyakini keesaan zat, sifat dan af`al Allah yang berdasarkan dalil aqli dan naqli.
4. Menyakini adanya sifat ma`ani bagi Allah SWT.
5. Aqidah yang berdasarkan kitabullah dan hadis sahih sesuai dengan pemahaman para sahabat, serta ijmak para salafush shalih.
6. Mengambil dalil aqli yang jelas dan sesuai dengan dalil naqli, dan apabila bertentangan maka mendahulukan dalil naqli.
7. Menyakini serta mengimani Al-Quran sebagai kalamullah yang qadim dan Azali bukan makhluk yang baharu.
8. Menyakini bahwa Allah tidak wajib berbuat baik kepada hambanya.
9. Menyakini bahwa pemberian syurga adalah semata-mata karena Allah. SWT.
10. Tidak Mengkafirkan sesama muslem sebelum jelas dali syar`i.
11. Akidah Mutawassithah/Mu`tadilah yang sesuai nash dan tidak ghuluw/ifrath (belebih-lebihan) dan Jafa`/tafrith (kurang).
12. Menyakini bahwa hanya para nabi dan rasul saja yang ma`shum.
13. Menyakini bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan penutup seluruh Nabi dan Rasul(nabi akhir zaman).
14. Menyakini bahwa pangkat kerasulan/kenabian adalah merupakan kurnia yang diberikan Allah kepada siapa yang dikhendakiNya dan tidak dapat di upayakan.
15. Menyakini bahwa sekalian keluarga Nabi Muhammad SAW, khususnya Siti Aisya Ummul Mukminin adalah bersih dari segala tuduhan.
16. Menyakini bahwa sahabat Nabi yang paling mulia adalah sesuai dengan urutan kekhalifahannya.
17. Menyakini bahwa perselisihan yang terjadi di kalangan para sahabat adalah bukan didasari oleh kesalahan dan nafsu, tetapi karena dasar perbedaan ijtihad.
18. Menyakini bahwa yang paling mulia di antara makhluk Allah adalah Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh para rasul, para nabi dan malaikat.
19. Memahami ayat-ayat mutasyabihat menurut pemahaman salaf secara tafwidh ma`atanzih (menyerahkan maksudnya kepada Allah serta membersihkan dari yang tidak layak pada Allah) atau menurut pemahaman khalaf secara takwil (mencarikan makna yang sesuai dengan kesempurnaan Allah).
20. Kehidupan seseorang mesti mamadukan ikhtiyar dan tawakkal kepada Allah.
22. Menyakini bahwa surga dan neraka bersama penghuni keduanya akan kekal selamanya kecuali orang-orang mukmin yang berbuat maksiat, maka nantinya akan dikeluarkan dari neraka.
23. Menyakini adanay dosa besar dan dosa kecil serta tidak mengkafirkan pelaku dosa besar.
24. Menyakini bahwa malaikat tidak pernah melakukan kesalahan.
25. Menyakini bahwa iman seorang mukmi dapat bertambah dan berkurang.
26. Mengimani bahwa israk dan mikraj nabi muhammad SAW dengan jasad dan ruh.
27. Menyakini adanya mukjizat kepada para rasul.
28. Menyakini adanya kemuliaan/karamah yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba pilihan Nya.
29. Mengimani adanya hari kebangkitan, Mizan (timbangan amal manusia dihari akhirat), sirat (titian yang melintang diatas neraka jahannam), Arasy, Kursiy dan Qalam pada tempat yang tinggi dan mulia tetapi hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
30. Mengimani bahwa seluruh manusia barasal dari Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Oleh Allah SWT dari tanah.
31. Mengimani adanya syafa`at udhma pada hari akhirat dari nabi Muhammad, S.A.W.
32. Mengimani Allah SWT dapat dilihat di surga oleh penghuni surga.
33. Mengimani bahwa Surga dan Neraka ada dan telah ada.
34. Mengimani bahwa ummat Muhammad SAW yang meninggal dalam keadaan beriman mendapatkan pahala dari amalnya semasa hidupnya dan memperoleh manfaat dari doa orang yang masih hidup.
Fatwa ini ditandatangani oleh Tim Perumus :
1. Drs. Tgk. H. Ghazali Mohd. Syam (Koordinator)
2. Drs. Tgk. H.A. Gani Isa (Ketua)
3. Tgk. H. Faisal Ali (Sekretaris)
4. Tgk. Muhammad Nuruzzahri.
5. Tgk. Syamaun Risyad Lc.
6. Tgk. H. Hasanul Basry HG. Abu Mudi Samalanga
====================